Nah… inilah mobil fenomenal,
Kiat ESEMKA, hasil karya siswa SMK 2 Surakarta dan SMK Warga Surakarta yang telah banyak menyita perhatian publik dan politisi kita. Gaungnya memang luar biasa, mulai dari pembicaraan di warung kopi di pinggir jalan hingga Istana Presiden dan Gedung DPR. Mobil ini berkapasitas 7 penumpang, dilengkapi dengan power window, AC dual zone, power steering, central lock, sistem audio dengan CD, serta sensor parkir. Di balik kesuksesan mobil ini ternyata ada seseorang yang bersahaja.
Sukiyat namanya. Dia lah sosok penting di balik terciptanya mobil karya anak bangsa ini. Kiat Esemka pun diambil dari nama Sukiyat yang juga pemilik bengkel Kiat Motor di Desa Mlese, Kecamatan Ceper, Klaten, Jawa Tengah. Ide pembuatan mobil Kiat Esemka muncul pertengahan 2008 lalu. Bersama SMK Negeri I Trucuk, Klaten, perakitan mobil terus dilakukan secara bertahap hingga akhirnya Sukiyat menggandeng 15 SMK di Jawa Tengah, Jawa Timur, dan Jakarta untuk bersama merakit mobil tersebut. Tujuan Sukiyat sederhana saja. Ia ingin mendidik siswa SMK agar mahir merakit mobil dan nantinya bisa mandiri. Perjalanan hidup Sukiyat menuju kesuksesan saat ini ternyata juga banyak liku-likunya. Maklum, ia adalah seorang difabel atau penyandang cacat. Namun, siapa sangka, meski fisiknya terbatas, mantan tukang tambal ban yang kini dijuluki Henry Ford dari Klaten ini sukses memajukan mobil nasional. (http://otomotif.liputan6.com/read/371726/sukiyat-pelopor-mobil-kiat-esemka)
Selain
Sukiyat. Ada sosok lain yang berjasa dibalik kesuksesan Kiat SMK menjadi pusat perbincangan. Dia adalah Walikota Solo, Bapak Joko Widodo yang lebih dikenal dengan
JOKOWI.
Politikus PDI-P yang juga merupakan pengusaha mebel ini tak gentar dengan berbagai komentar miring tentang Kiat SMK. Dia yakin mobil buatan anak-anak SMK ini mampu dan dapat bersaing dengan mobil buatan luar negeri.
Meskipun belum mampu diproduksi secara masal, namun apabila Mobil ini lolos uji nantinya akan diproduksi 200-300 unit tiap bulan. "saya ingin pemerintah pusat mau turun tangan untuk membiayai produksi mobil ini, pemerintah Solo tidak snggup untuk membiayai keseluruhan produksi mobil ini, namun apabila pemerintah tidak berkenan, sudah banyak investor yang siap untuk menanamkan modal untuk produksi mobil ini" demikian ujar Jokowi saat diwawancarai oleh media.